pada suatu sore musim panas yang indah . Tetapi tiba-tiba saja terjadi serentetan kejadian misterius . Pulau itu berubah menjadi pulau maut yang
mengerikan . Panik mencekam orang-orang itu ketika mereka satu demi satu meninggal… satu demi satu . Novel Agatha Christie yang paling mencekam dan menegangkan .
Cerita detektif – tanpa detektif."
Sobat blogger , itulah tadi cover story dari sebuah masterpiece Agatha Christie yang paling laris dan paling terkenal , And Then There Were None . Terbit pertama kali di Inggris tahun 1939 dengan judul Ten Little Niggers . Tapi karena dianggap rasis, terbitan Amerika pada tahun 1940 mengubah judulnya menjadi And Then There Were None . Novel ini kemudian difilmkan, lagi lagi dengan merubah judul menjadi Ten Little Indians .
Saking menghebohkannya novel ini , banyak yang menganggapnya lebih baik dari Pembunuhan atas Roger Ackroyd . Saya pribadi pun sulit untuk menentukan mana yang lebih baik , karena keduanya luar biasa , terlepas dari "kecurangan" Agatha di Pembunuhan atas Roger Ackroyd hahaha... ( saya masih merasa kesal karena sangat tertipu hehe..) .
Dalam novel ini Agatha tidak menempatkan salah satu tokoh sebagai tokoh utamanya , semuanya mempunyai jalan cerita ( nasib maksud saya ) masing-masing . Yang membuat ovel ini luar biasa bagi saya karena kejelian Agatha menempatkan latar belakang tempat yang terisolir dari luar , sehinggan intensitas ketegangan yang dirasakan para tokoh dan kebingungan mereka dapat pula kita rasakan . Menjelang akhir saya sempat memprediksikan bahwa pelaku lebih dari seorang tapi ternyata...ya begitulah , karena memang rasanya tidak masuk akal mengenai timing pembunuhan serta alibi-alibi para tokoh yang seolah saling menguatkan dan membuat kasus terasa buntu . Saya tidak mau membahas lebih jauh lagi , takut kebablasan . Saya hanya ingin meyakinkan anda bahwa anda tidak akan menyesal membaca novel luar biasa ini , sungguh .